Mau tidak mau, masyarakat Indonesia harus menyelesaikan “ujian” menghadapi Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit karena infeksi Corona Virus Disease 2019 disebut Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Covid-19 bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian
Infeksi Covid-19 di China ini ditemukan pada pria berusia 55 tahun dari Provinsi Hubei. Sejak 17 November 2019, kasus baru mulai tertambah di Cina. Setidaknya satu hingga lima kasus dalam sehari. Di penghujung 2019, otoritas China mencatat ada 266 orang terinfeksi Covid-19. China melaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tentang adanya beberapa kasus pneumonia aneh di Wuhan pada Desember 2019.
Kali pertama kasus terpapar Covid-19 di Indonesia terkonfirmasi pada 2 Maret 2020. Ini menjadi kasus pertama di Indonesia, setelah lima bulan China menemukan kasus pertamanya pada 17 November 2019.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo waktu itu mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. Pasien diduga terpapar dari pertemuan perempuan 31 tahun itu dengan WN Jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Pertemuan terjadi di sebuah klub dansa di Jakarta pada 14 Februari 2020.
Bulan Maret, setelah terkonfirmasi Covid-19 masuk Indonesia, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bergerak cepat membentuk Satuan Tugas (Satgas) melalui Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Sepanjang bulan April 2020, total kasus harian berada di kisaran 200-400 kasus. Angka itu terus melonjak naik memasuki bulan Mei 2020atau usai 2 bulan penemuan kasus Covid-19 di Indonesia.
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk segera mengendalikan pandemi Covid-19. Presiden pernah menargetkan agar Covid-19 harus mampu ditangani pada bulan Mei 2020 sesuai rencana awal.
Namun berdasarkan data yang ada, pada Mei 2020, sempat dua kali penambahan kasus baru mencapai angka 900 per hari yakni pada 21 dan 23 Mei. Rerata penambahan kasus baru pada Mei 2020 berada di angka 400 – 600 per hari.
Bukannya mereda, kasus corona semakin meningkat dan menginjak angka 1000 kasus per hari. Seluruh lapisan masyarakat bergerak merapatkan barisan untuk membendung dan merajut menyelesaikan ujian pandemi covid-19 ini. Termasuk anggota Pramuka di seluruh Indonesia
Gerakan Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas), menginstruksikan melalui Surat Edaran No. 0093-00-G tertanggal 13 Maret 2020, perihal Gerakan Pramuka mengantisipasi merebaknya Covid-19 yang ditujukan kepada para Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka dan para Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka se-lndonesia untuk ikut berpartisipasi dalam mengantisipasi dan mencegah semakin merebaknya wabah virus COVID-19.
Dalam surat ini, Kwarnas menyebutkan kegiatan-kegiatan kepramukaan yang melibatkan banyak orang agar dibatasi dan bila perlu ditunda atau dibatalkan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Hal ini sajalan dan merujuk pada anjuran pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Covid-19) pada satuan pendidikan serta edaran WOSM Advisory on COVID-19 for NSOs.
Pramuka Bergerak
Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Purbalingga bergerak cepat melangkah, berupaya mencegah penyebaran pandemi covid-19. Langkah awal berupa berkegiatan dengan menempatkan anggota Pramuka di delapan Posko pemantauan lalu lintas kendaraan maupun orang keluar-masuk Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Perhubungan yang melibatkan TNI, Polri, BPPD, dan Satpol PP.
“Kepedulian terhadap dampak sosial ekonomi juga dilakukan Kwarcab Purbalingga dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak corona yang tidak dapat melakukan aktifitas pekerjaan, berupa pembagian sembako,” Ketua Kwarcab Purbalingga Subeno.
Kwarcab Purbalingga juga telah melaksanakan berbagai macam aksi kegiatan, mulai dari pembagian sembako di sejumlah titik, melakukan sosialisasi keliling menggunakan kendaraan roda empat dan juga membagikan masker yang diarahkan ke wilayah utara dan selatan seperti Kemangkon. Untuk wilayah perkotaan dianggap masyarakat sudah cukup mampu untuk membeli masker. Sehingga saat ini pembagian masker gratis kami fokuskan di wilayah pinggiran kota
Sasaran aksi ini adalah masyarakat umum yang tidak atau belum menggunakan masker sesuai ketentuan. Lokasi pembagian tidak terpusat di satu titik. Namun, berita populer di pusat kota, pusat keramaian, tempat ibadah, taman kota, perumahan penduduk dan tempat lain yang mendukung.
Tak hanya Kwarcab Purbalingga yang melaksanakan aksi lokal ini. Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah juga bergerak dengan membagikan sebanyak satu roll kain katun 24s, kain blacu sebanyak 40 meter dan tali elastis tiga roll. Kain tersebut untuk dapat dibuat masker sebanyak 1.500 buah masker dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Dan secara serentak pada tanggal 1 Oktober 2020 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.
Aksi ini merupakan arahan Kamabida Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah. Tepat 1 Oktober 2020 Hari Kesaktian Pancasila membagikan 52.788 masker. Aksi ini dilaksanakan serentak oleh Kwarcab dan Kwarran serta seluruh anggota Pramuka di Kwarda Jawa Tengah.
Dengan adanya aksi serentak ini diharapkan agar anggota pramuka harus bergerak terdepan, terutama ikut bersama-sama pemerintah mencegah dan mengurangi korban-korban pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaan aksi ini melibatkan maksimal 30 orang untuk satu tim yang terdiri dari Pramuka Penegak, Pandega dan anggota dewasa Gerakan Pramuka di bawah koordinasi pengurus Pramuka Peduli Kwarcab dan atau Kwarran.
Selain itu, Kwarcab Purbaingga telah menggerakkan semua elemen masyarakat Pramuka, diantaranya melaksanakan kegiatan kolaborasi edukasi tentang Covid-19. Kolaborasikan dengan tema pembinaan dan penyuluhan (binluh) tata tertib berlalu lintas yang harus ditaati masyarakat.
Dua dalang berkolaborasi menyampaikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran Covid-19. Dalang Kusno dari Kwarcab dan Bripka Teguh Riyanto dari Satlantas Polres Purbalingga memainkan wayang di simpang empat patung Jenderal Soedirman Purbalingga. Sasaran kegiatannya para pengendara yang melintas.
Mereka berdua mengingatkan masyarakat agar tidak abai menaati protokol kesehatan. Dalam penampilan wayang, pemakaian masker menjadi poin penting dalam narasi yang dibacakan demi memutus rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. Serta selalu mentaati peraturan lalu lintas.
“Untuk saat ini diimbau untuk mengenakan masker. Masker sangat penting untuk semua orang. Jangan lupa pakai masker ketika diluar rumah, cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir juga harus terus dilaksanakan, mengendarai kendaraan bermotor harus mematuhi aturan lalu lintas,” kata Dalang Kusno
Bripka Teguh Riyanto, dalang wayang Polisi menimpali, penerapan protokol kesehatan saat pandemi virus corona penting untuk dilaksanakan. Masyarakat diminta memperketat protokol kesehatan dalam pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Kalau berkendara, wajib membawa SIM dan STNK serta menggunakan helm. Jangan lupa menggunakan masker untuk ikut berpastisipasi mencegah penyebaran covid-19,” kata dalang wayang polisi Bripka Teguh Riyanto.
Melaksanakan Protokol Kesehatan
Mengutip data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga , Kamis, Tanggal 29 Oktober 2020 Pukul 10.58 WIB, Kasus Terkonfirmasi COVID – 19, total positif : 353 Orang. Positif dirawat, Sembuh 230 Orang, meninggal 8 Orang, total kasus positif 353 Orang.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 183 orang, selesai pemantauan 3.199 orang, total ODP 3.382 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini 21 orang, PDP dirawat menunggu hasil, negatif dan pulang : 490 orang, meninggal dunia 47 Orang (17 negatif), total PDP 911 Pasien.
Oleh karena itu, dalam melaksanakan semua kegiatan, anggota Pramuka di Kwarcab Purbalingga tetap patuh melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covoid-19. Seperti dalam melaksanakan seleksi dan diklat Unit Scout Journalist, Gladian pimpinan satuan (Dianpinsat) dan Jamboree on the Air-on the Internet (JOTA-JOTI) 2020.
Patuh standar protokol kesehatan itu diantaranya dengan membatasi jumlah peserta, mencuci tangan sebelum dan setelah kegiatan dengan sabun di aliran air yang mengalir untuk kebersihan tangan, tidak menyentuh wajah, terapkan etika batuk dan bersin serta menggunakan masker dan menjaga jarak.
Pelaksanaan kegiatan Pramuka di Purbalingga juga sejalan dengan tema Hari Pramuka yang diperingati pada tanggal 14 Agustus 2020 yakni Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu dalam Penanggulangan Bencana COVID-19 dan Bela Negara.
Tema ini sejalan dengan upaya yang Kwarnas melalui pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 dan upaya untuk menggerakkan Pramuka Peduli di seluruh kwartir guna membantu pemerintah daerah mengendalikan wabah, serta membantu warga yang terdampak.
“Tema tersebut adalah perwujudan dari semangat para pramuka untuk ikut membantu menanggulangi bencana COVID-19 yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar bangsa Indonesia, juga di seluruh dunia,” kata Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso seperti dikutip dari media siber lintas24.com, Rabu (12 Agustus 2020).
Kegiatan penanggulangan wabah penyakit tersebut membuktikan eksistensi Gerakan Pramuka menjadi bagian penting dalam upaya bela bangsa dan negara Indonesia tercinta. Kwarnas juga menetapkan dua gerakan kepedulian nasional yang mengajak masyarakat untuk saling membantu, saling peduli dan saling berbagi. Dua gerakan tadi akan semakin mengasah jiwa dan karakter kepemimpinan saudara-saudara dalam memperdalam jiwa Pramuka sejati sebagaimana tertuang dalam Dwi Dharma, Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka
Bila gerakan kedisiplinan dan kepedulian itu terus dilaksanakan, diyakini akan dapat membendung penyebaran COVID-19 dan mengurangi risiko ikutannya. Semua kegiatan yang dilakukan Kwartir Cabang Purbalingga merupakan wujud dari peran pramuka di masa pandemi ini. Membiasakan anggota pramuka dengan kebiasaan baik yang mencerminkan Tri Saya dan Dasa Dharma.
Harapannya, anggota Pramuka di seluruh Indonesia jangan pernah lelah untuk terus mengedukasi protokol kesehatan pencegahan pencegahan covid-19 masyarakat akan menjadi sehat.
Penulis, Nadirah Dwi Maulidiyah. Lahir di Purbalingga 27 April 2004, Anggota Pramuka di Ambalan Siti Masyitoh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga. Sekarang aktif sebagai junior pewarta Unit Scout Journalist Kwarcab Purbalingga
