‎Ambalan Sultan Hasanuddin dan Tjut Nyak Dhien SMA Ma’arif NU Karanganyar Sambut Nawasena Dengan Hasra

Dengan mengusung tema “Sambut Nawasena dengan Hasra”, SMA Ma’arif NU Karanganyar menggelar kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan. Jum’at – Sabtu, 18 – 19 Juli 2025 di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Sambut Nawasena dengan Hasra ini sendiri bermakna menyambut masa depan dengan kebahgaiaan.

257 peserta mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk menyambut peserta didik baru serta sebagai langkah awal dalam proses pembinaan Pramuka Penegak SMA Ma’arif NU Karanganyar ini. Mereka merupakan siswa siswi kelas X yang berasal dari berbagai SMP / MTs di wilayah kecamatan Karanganyar dan sekitarnya.

Kegiatan PTA ini juga menjadi momentum penyambutan bagi Pramuka Penggalang yang akan nantinya akan menjadi Pramuka Penegak. Serta untuk memperkenalkan kehidupan ambalan dan nilai-nilai kepramukaan tingkat penegak di SMA Ma’arif NU Karanganyar.

Pembina Pramuka putra ambalan Sultan Hasanudin Kak Hasan Afandi selaku pembina putra Ambalan Sultan Hasanuddin mempunyai pesan,beliau menyampaikan bahwa PTA merupakan langkah awal untuk membentuk karakter penegak yang tangguh dan berintegritas.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Pelantikan DKR Karanganyar : Semangat Baru Untuk Regenerasi Kepemimpinan Pramuka Penegak Dan Pandega

“Kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian penting dalam membangun karakter dan jiwa kepemimpinan kalian sebagai Pramuka Penegak. Sambut masa depan kalian dengan bahagia dan penuh semangat,” ujarnya.

Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif dalam bentuk pos materi, diskusi, permainan, dan kegiatan kebersamaan. Yang meliputi pengenalan Ambalan dan Struktur Dewan Ambalan, materi Kepramukaan Penegak dan Kode Kehormatan, penjelajahan dan pos tantangan. Ada juga upacara api unggun persaudaraan dan Pentas Seni, permainan kekompakan dan team building serta simbolis penerimaan tamu ambalan.

Suasana malam hari menjadi semakin syahdu saat seluruh peserta berkumpul dalam acara api unggun, menyalakan semangat dalam gelap malam, sambil menyanyikan lagu-lagu Pramuka dengan iringan cahaya yang hangat. Momen ini menjadi simbol penyatuan jiwa seluruh peserta dalam satu keluarga besar Ambalan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *