Memasuki hari kedua kegiatan pelatihan Scouting Skill, peserta mempelajari 1 keterampilan lain yaitu tali-temali. Bersama kak Andang Tulidjo dan Kak Danu Ginta IP dari Pusdiklatcab Kwarcab Purbalingga, peserta mempelajari berbagai macam simpul, ikatan dan jerat.
Kak Andang menegaskan bahwa tali-temali merupakan dasar utama dalam pionering, sehingga pembina wajib menguasai teknik yang benar agar dapat memberikan contoh yang tepat kepada peserta didik di gugus depan.

Dengan pembawaan yang komunikatif dan terstruktur, pemateri menjelaskan fungsi setiap simpul (hidup, mati, anyam, gantung, granny, delapan, delapan berganda, erat), ikatan (palang, menyusuk ujung tali, kaki tiga), jerat tiang, dan prusik.
Setelah penjelasan, para pembina diberi kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung teknik-teknik tersebut.
Baca juga : Tingkatkan Kedisiplinan Peserta Pelatihan Scouting Skill Melalui PBB
Suasana pelatihan tampak aktif dan penuh interaksi. Para pembina mencoba mengikat tali sesuai instruksi, saling membantu, dan memastikan simpul yang mereka buat sesuai dengan ketentuan. Kak Andang memberikan bimbingan dari satu peserta ke peserta lain untuk memastikan setiap pembina memahami perbedaan fungsi masing-masing ikatan.
“Tujuan dari materi tali-temali adalah untuk mengenalkan dan mempraktikkan bagaimana cara membuat simpul dan ikatan. Serta membuktikan penerapan yang tepat sesuai dengan jenis simpul dan ikatan di dalam suatu benda. Manfaatnya, nanti kakak-kakak pembina dapat melatih anak didik agar mengetahui teori dan pembuatannya.” Ujarnya.
Melalui pelatihan ini, para pembina harapannya tidak hanya memahami teori tali-temali, tetapi juga mampu memberikan contoh yang benar dan aman ketika mengajarkannya kepada peserta didik. Kwartir Cabang Purbalingga berharap kemampuan tali temali dapat memperkuat keterampilan pionering di pangkalan masing-masing. (Dimas Dwi Kurniawan)













