Kak Danu Kupas Tuntas Materi Manajemen Risiko dan Pola Mekanisme Pembinaan Penegak-Pandega dalam Latihan Pengembangan Kepemimpinan Kwarcab Purbalingga 2025

Munjuluhur, 1 Agustus 2025 — Kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purbalingga kembali menghadirkan pembelajaran bermakna bagi para peserta. Pada hari pertama pelaksanaan, para peserta mendapatkan pembekalan dari Kak Danu, yang membawakan dua materi penting dan saling berkaitan: Manajemen Risiko serta Pola Mekanisme Pembinaan Penegak dan Pandega.

Materi pertama yang disampaikan adalah Manajemen Risiko, sebuah pembahasan yang sangat relevan dalam dunia kepramukaan, terlebih dalam konteks kepemimpinan dan pelaksanaan kegiatan. Kak Danu menyampaikan bahwa manajemen risiko bukan hanya teori dalam organisasi, tetapi merupakan keterampilan yang harus dimiliki setiap pemimpin dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan kepramukaan. Risiko dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti cuaca buruk, kecelakaan peserta, peralatan yang tidak layak, hingga risiko komunikasi dan konflik antarpeserta.

Peserta dibimbing untuk memahami proses manajemen risiko yang terdiri dari identifikasi risiko, analisis dampak dan kemungkinan, penentuan prioritas risiko, hingga penetapan strategi penanganan dan pencegahan. Kak Danu menekankan pentingnya perencanaan matang dalam setiap kegiatan, termasuk mitigasi risiko dan penyusunan rencana darurat.

“Seorang pemimpin tidak hanya harus berpikir kreatif dalam merancang kegiatan, tapi juga harus berpikir realistis dengan mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi,” ujar Kak Danu dalam penyampaiannya.

Bacaan Lainnya

Setelah sesi manajemen risiko, peserta kembali diajak mendalami topik lanjutan yang tidak kalah penting, yaitu Pola Mekanisme Pembinaan Penegak dan Pandega. Dalam materi ini, Kak Danu menjelaskan bahwa pembinaan yang efektif harus dilaksanakan secara berjenjang, berkelanjutan, dan sesuai dengan prinsip dasar serta metode kepramukaan.

Pembinaan bukanlah sesuatu yang instan, melainkan proses panjang yang mencakup orientasi, perencanaan program, pelaksanaan kegiatan, hingga evaluasi dan pelaporan. Kak Danu juga menjabarkan peran penting masing-masing pihak dalam pembinaan, mulai dari pembina di gugus depan, pelatih pembina, kwartir, hingga satuan karya dan dewan kerja.

Materi ini memberikan wawasan kepada peserta mengenai pentingnya penyusunan sistem pembinaan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta pentingnya peran dewan ambalan dan dewan racana sebagai pelaksana pembinaan di lapangan. Disampaikan pula bahwa pembinaan harus bersifat inklusif, memperhatikan minat dan kebutuhan anggota muda, dan mendukung perkembangan karakter serta kepemimpinan mereka.

“Pramuka Penegak dan Pandega adalah pemuda calon pemimpin masa depan. Maka dari itu, pembinaan terhadap mereka haruslah dilakukan secara sadar, terarah, dan berkelanjutan. Jangan sampai pembinaan hanya menjadi formalitas,” tegas Kak Danu.

Kegiatan ini ditutup dengan diskusi interaktif, di mana para peserta menyampaikan pertanyaan, pendapat, bahkan pengalaman mereka dalam menghadapi risiko dan menjalankan pembinaan di gugus depannya masing-masing. Diskusi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga mempererat hubungan antar peserta sebagai sesama calon pemimpin muda.

Melalui penyampaian materi dari Kak Danu ini, peserta Latihan Pengembangan Kepemimpinan Kwarcab Purbalingga 2025 diharapkan mampu memahami pentingnya kesadaran akan risiko dalam kegiatan dan mampu menyusun sistem pembinaan yang efektif di satuannya masing-masing.

Dimas Dwi Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *