Kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) Kwartir Cabang Purbalingga Tahun 2025 terus berlanjut dengan penuh semangat. Pada hari pertama kegiatan, peserta LPK mendapatkan materi penting dan mendalam tentang Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan (PDMPK) yang disampaikan oleh narasumber berpengalaman, Kak Yusup.
Materi ini menjadi salah satu inti dari keseluruhan pelatihan, mengingat prinsip dasar dan metode kepramukaan merupakan fondasi utama dalam seluruh aktivitas Pramuka, khususnya bagi para calon pemimpin di gugus depan. Dalam penyampaiannya, Kak Yusup menegaskan bahwa pemahaman terhadap PDMPK bukan hanya bersifat teoritis, namun juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Prinsip Dasar Kepramukaan adalah nilai-nilai yang menjadi dasar sikap dan perilaku seorang Pramuka, sedangkan Metode Kepramukaan adalah cara mendidik yang khas dan membedakan Pramuka dengan organisasi kepemudaan lainnya,” jelas Kak Yusup kepada sekitar 40 peserta yang berasal dari berbagai pangkalan SMA dan SMK di Kabupaten Purbalingga.
Ia memaparkan bahwa tiga Prinsip Dasar Kepramukaan, yaitu iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, peduli terhadap sesama dan alam sekitar, serta hidup tertib dan disiplin, harus menjadi pegangan hidup setiap Pramuka. Prinsip tersebut kemudian dijalankan melalui delapan metode kepramukaan, seperti sistem among, kegiatan yang menarik dan menantang, satuan kecil, belajar sambil melakukan, hingga sistem tanda kecakapan.
Suasana penyampaian materi berlangsung aktif dan dinamis. Kak Yusup tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mengajak peserta berdiskusi melalui studi kasus dan praktik peran yang menekankan pentingnya pengamalan PDMPK dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kepemimpinan.
“Metode kepramukaan itu bukan sekadar kegiatan permainan atau jelajah alam. Tapi bagaimana melalui itu semua, karakter anak muda terbentuk: menjadi mandiri, bertanggung jawab, kreatif, dan peduli. Inilah kekuatan pendidikan kepramukaan,” lanjutnya.
Para peserta tampak antusias mengikuti sesi ini. Mereka mencatat dengan cermat, bertanya dengan kritis, bahkan berbagi pengalaman saat mencoba menerapkan metode kepramukaan di gugus depan masing-masing. Banyak peserta merasa bahwa materi ini membuka wawasan baru dan memberikan pemahaman yang lebih utuh tentang peran mereka sebagai pemimpin muda.
Kegiatan LPK Kwarcab Purbalingga 2025 sendiri diselenggarakan selama tiga hari, yakni pada 1–3 Agustus 2025, bertempat di Bumi Perkemahan Munjuluhur, dan diikuti oleh peserta terpilih dari berbagai pangkalan. Kegiatan ini bertujuan membekali para Pramuka Penegak dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepemimpinan yang tangguh dan berkarakter.
Dengan penyampaian materi oleh Kak Yusup, diharapkan para peserta tidak hanya memahami prinsip dan metode kepramukaan secara teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara konsisten dalam proses membina, memimpin, dan berperan aktif di tengah masyarakat. (Dimas Dwi Kurniawan)
