Bencana alam tanah bergerak melanda Dusun Pagersari, Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan menyisakan duka untuk anak-anak. Situasi panik yang mencekam akan meninggalkan bekas trauma di hati dan pikiran anak-anak. Di tengah situasi mencekam, penting bagi anak-anak dan untuk mendapat pelayanan pemulihan trauma atau trauma healing.
Koordinator lapangan yang juga Andalan Cabang Urusan Sarana dan Prasarana, Kak Edi Susanto menuturkan, Kwarcab Purbalingga melalui Pramuka Peduli (Pramuli), Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka) dan Pasukan Perwira Muda (Pasperda) dan Satuan Karya Bakti Husada (SBH) terus fokus ikut meringankan beban penderitaan para korban bencana.
“Hari ini, kami mempertebal personil di Dusun Pagersari. Ada 9 orang Andalan Kwarcab, 10 orang anggota Pramuli, Ubaloka dan Pasperda, dan 6 orang anggota SBH yang diterjunkan. Nantinya, mereka akan membagi tugas di dapur umum dan pelayanan kesehatan. Khusus SBH nanti akan melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan,” ungkapnya saat ditemui di Posko Induk yang berada di SD Negeri 2 Tumanggal, Sabtu (5 Desember 2020)
Pamong SBH, Tofik Nur Arifan menambahkan, anggota SBH melaksanakan rangkaian kegiatan, diantaranya pembagian masker, pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan tekanan darah, pengukuruan kadar oksimetri, pemberian obat dan vitamin serta melaksanakan pemulihan trauma atau trauma healing.
“Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan Pamong SBH dan Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Pengadegan melakukan pemeriksaan kesehatan. Ada 68 anak usia 6-12 tahun mengikuti trauma healing. Kami pilih bermain menjadi metode trauma healing. Kegiatan ini diisi dengan bernyanyi dan berbagai permainan, serta bercerita. Setelah itu pembagian susu dan makanan kcil,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, trauma healing menjadi salah satu kebutuhan vital bagi para korban bencana.
“Dengan trauma healing korban diharapkan bisa benar-benar sembuh dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana,” katanya
Akibat bencana tersebut, ada 165 rumah yang terdampak bencana, 36 rumah rusak dan 710 jiwa mengungsi dari 214 KK di RT 15, 16,17, RW 1, Kadus 1.
