Pejuang Kecil di Tengah Pandemi Covid-19 itu Bernama Pramuka

Ada dua tantangan berat yang dihadapi Indonesia saat ini, yaitu terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dan menghentikan tangan-tangan usil yang suka menyebar informasi hoax di jagat maya. Itulah dinamika pandemi di era milenial saat ini.

Hadirnya virus penyebab Covid-19 ditemukan pada bulan Desember 2019 di Wuhan, China. Virus ini berukuran nanometer yang hanya dapat dilihat dengan microskop elektron dan  dapat menyebar melalui droplet telah mampu mengguncang dunia, termasuk Indonesia.

Segala cara dan strategi ditempuh untuk menghalaunya. Mulai penerapan social distancing, physical distancing sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bagi warganya.Pada tanggal 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan ada dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Virus ini menyebar keseluruh wilayah yang ada di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Purbalingga. Melalui akun instargram pribadinya, pada tanggal 25 Maret 2020, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, untuk pertama kalinya menyampaikan bahwa ada satu kasus positif di Kabupaten Purbalingga. Bupati juga menghimbau agar seluruh masyarakat Purbalingga tetap mematuhi protokol kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Rantai penyebaran Covid-19 dapat diputus apabila kita semua dapat patuh kepada protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Tentu saja, dalam sosialisasinya pemerintah tidak bergerak sendiri, semua komponen masyarakat harus saling bahu-membahu untuk membantu pemerintah dalam rangka pemutusan rantai penyebaran Covid-19 di Purbalingga,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi

Pramuka setia mengedukasi

Semangat anggota Pramuka pantang surut. Menjadi kewajiban untuk selalu berkarya dan berkegiatan produktif saat pandemic Covid-19. Anggota Pramuka harus terus memiliki semangat yang tinggi dalam berkarya melalui upaya bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat, karena itulah pramuka selalu mengambil peran aktif untuk membantu masyarakat.

Kwarnas Pramuka menurunkan 2.000 anggota Pramuka dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Peduli Covid-19. Satgas ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan Covid-19. Selain itu, juga untuk sosialisasi protokol kesehatan, menyemprotkan desinfektan pada fasilitas umum dan memberikan donasi kepada masyarakat

Pramuka harus mau dan mampu menjadi agen perubahan tidak hanya untuk melakukan protokol kesehatan pada diri mereka sendiri, namun untuk keluarga mereka hingga lingkungan yang lebih luas lagi. Anggota Pramuka diharapkan dapat mensosialisasikan kepada orang tuanya, adik kakak dan secara berjenjang akan berlanjut pada komunitas yang lebih besar

“Anggota Pramuka harus melakukan tiga hal, yaitu disiplin terkait protokol kesehatan, hidup bersih dan menjaga keselamatan diri sendiri. Ketika kita akan membantu orang lain, tentunya kita harus menyelamatkan diri sendiri dengan memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar,” kata Andalan Nasional Kwarnas Pramuka, Dedi Wibowo seperti dikutip dari laman pramukapurbalingga.id milik Kwarcab Purbalingga.

Contoh kongkret yang dilakukan oleh anggota Pramuka Kwarcab dalam membantu memutus rantai penyebaran Covid-19, diantaranya dengan mengadakan kampanye protokol kesehatan. Dari bulan April hingga Oktober tercatat banyak sekali kegiatan kampanye protokol kesehatan yang dilaksanakan.

Anggota Pramuka wajib membendung maraknya infodemik yang berisi berita tidak benar atau hoaks dan rumor mengenai COVID-19 di tengah masyarakat dapat memperburuk situasi pandemi itu sendiri.

Infodemik ini mengarah pada informasi berlebih akan sebuah masalah, sehingga kemunculannya dapat mengganggu usaha pencarian solusi terhadap masalah tersebut. Ada banyak informasi hoax tentang Covid-19 yang beredar masif di tengah masyarakat.

Berita hoax dibagi secara berantai dan melampaui kuantitas informasi dari otoritas resmi. Masyarakat yang termakan hoax cenderung abai pada protokol kesehatan yang dianjurkan. Akibatnya, korban virus asal China itu terus berjatuhan.

Laju penyebaran berita hoaks itu sering terjadi karena seseorang tidak memeriksa kembali saat membagikan ke orang lain dan tidak memahami tentang dampak dari informasi itu sendiri ke depannya.

infodemik juga akan dapat berakibat fatal hingga menyebabkan korban nyawa. Fenomena itu yang sering muncul di tengah masyarakat, seperti misalnya informasi yang tidak benar mengenai salah satu obat penangkal COVID-19 yang membuat masyarakat justru merasa aman dengan adanya obat tersebut sehingga mengabaikan anjuran protokol kesehatan.

Dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 554 informasi hoaks yang tersebar di 1.209 platform digital, baik itu di Facebook, Instagram, Twitter maupun Youtube hingga hari ini.

Berdasarkan temuan Kominfo, hoaks lebih banyak tersebar di Facebook, yakni mencapai angka 861 kasus, disusul Twitter dengan 204 kasus, empat di Instagram, dan empat kasus di Youtube. Dari seluruh hoaks yang tersebar di 1.209 platform itu, sebanyak 893 di antaranya sudah dilakukan proses take down, sedangkan 316 lainnya, pihaknya masih dalam proses permohonan kepada platform-platform digital agar segera ditindak lanjuti.

Oleh karena itu, anggota Pramuka sebagai generasi millenial yang sangat dekat dengan teknologi dan internet wajib menjadi pelopor untuk memerangi dan membendung hoax. Pramuka harus menolak dan tidak memproduksi, membagikan, mengomentari, dan menyukai konten-konten fitnah dan informasi hoax yang berpotensi merusak persatuan Indonesia.

Penerapan Protokol Kesehatan

Pramuka harus menjadi motor penggerak dalam penerapan protokol kesehatan. Tentunya, dimulai dari kehidupan pribadi dengan menerapkan hidup bersih dan sehat. Juga terus menerapkan 3M yakni   mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Pandemi ini, adalah ujian bagi kita semua. Dalam artian, apakah Pramuka mampu membuat terobosan atau down dan tidak melakukan apa-apa.

Kwarcab Purbalingga terus berkegiatan menggalang dana dengan membuka rekening donasi atas nama Pramuka Peduli Kwarcab Purbalingga. Kwarcab Purbalingga menugaskan Pramuka Peduli yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa peduli dan tanggap pada setiap diri anggota pramuka terhadap masalah yang muncul di masyarakat.

Pramuka peduli melakukan sosialisasi penggunaan masker sekaligus pembagian masker secara gratis kepada masyarakat sebagai salah satu rangkaian dari kegiatan Peringatan HUT Gerakan Pramuka Ke-59. Pembagian masker ini dihadiri langsung oleh Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Purbalingga sekaligus Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.

Tak putus sampai disitu, kegiatan pembagian masker terus laksanakan. Tanggal 1 Oktober 2020 dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, anggota Pramuka di Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah membagikan masker.  yang dibagi merupakan bantuan dari Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Jawa Tengah sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Kwarcab Purbalingga juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga.  Dengan melibatkan Dewan Kerja Ranting (DKR) di setiap kecamatan, kegiatan penyemprotan disinfektan ini terlaksana dengan baik dan lancar.

Di bulan Ramadhan, Kwarcab Purbalingga melaksanakan kegiatan Bakti Ramadan. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh Dewan Kerja Cabang (DKC) Kwarcab Purbalingga ini melibatkan seluruh komponen unit yang ada di DKC, yaitu Unit Scout Journalist Purbalingga, Unit Pasukan Perwira Muda (Pasperda), Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka), serta Unit Pramuka Peduli (Pramuli). Anggota Pramuka dari seluruh komponen unit tersebut membagi takjil di kawasan Sanggar Bhakti Kwarcab Purbalingga.

Rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pramuka Ke-59 di Kwarcab Purbalingga berlangsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Tema HUT Gerakan Pramuka tahun ini, mengusung tema Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu Dalam Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara. Meskipun dilaksanakan secara terbatas, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan hikmat dan lancar.

Selama pandemi ini, ada beberapa kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan oleh Kwarcab Purbalingga. Baik kegiatan Dalam Jaringan (Daring) maupun kegiatan yang dilaksanakan secara Luar Jaringan (Luring). Kegiatan kepramukaan tersebut antara lain Seleksi Unit Pasukan Perwira Muda (Pasperda), Ulang Janji dan Upacara Peringatan HUT Gerakan Pramuka Ke-59, Seksi Unit Scout Journalist, Jambore On The Air (JOTA),

Dan kegiatan Gladian Pimpinan Satuan (Dianpinsat) juga dilaksanakan secara luring atau offline dengan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari penyemprotan disinfektan di seluruh area tempat kegiatan, menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan, pengecekan suhu, serta himbauan kepada peserta untuk menggunakan masker dan sarung tangan.

Sebagai seorang anggota pramuka yang hidup di zaman modern ini, diharapkan dapat memanfaatkan perangkat internet untuk berkarya. Karena dengan berkarya kita dapat menyampaikan pesan untuk masyarakat melalui karya yang kita buat. Diantarnya yaitu dengan membuat konten edukasi. Baik dalam bentuk poster atau pamflet dan dalam bentuk video atau blog.

Kita dapat membuat konten semenarik mungkin namun tetap memperhatikan kesesuaian pesan yang akan disampaikan. Konten yang telah kita buat dapat kita sebar luaskan melalui berbagai media sosial. Dengan kita berkarya menggunakan internet, hal tersebut dinilai lebih efektif. Pesan yang kita sampaikan pun akan mudah dan cepat diterima oleh masyarakat. Dan dapat dilakukan kapan saja.

Covid-19 memanglah wabah yang cukup serius, dari data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga per 29 Oktober 2020, ada sekitar 353 kasus positif, 230 pasien sembuh dan 8 pasien meninggal akibat Covid-19 di Kabupaten Purbalingga. Sejak pertengahan bulan Maret, pemerintah mulai menerapkan PSBB yang diharapkan dapat memutuskan rantai penyebaran COVID-19.

Namun dalam penerapannya masih banyak warga yang bandel, sehingga kasus COVID-19 di Indonesia terus melonjak. Menurut data dari Gugus Penanganan Cepat Covid-19 per 30 Oktober 2020, tercatat ada 407.000 kasus positif, 334.000 pasien sembuh dan 13.782 pasien meninggal di Indonesia.

Oleh karena itu,  kita wajib mematuhi protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh pemerintah dan tetap menerapkan hidup bersih. Maka virus tidak akan mudah hinggap di tubuh kita. Dengan begitu rantai penyebaran Covid-19  akan terputus dan kondisi sosial akan stabil kembali.

 

Khoirunisa Azzahra lahir di Purbalingga, 16 Januari 2005. Saat ini aktif sebagai anggota Pramuka di Ambalan Ganesha Putri SMA Negeri 1 Purbalingga. Membaca dan menulis sudah menjadi bagian hidupnya. Khoirunisa Azzahra sekarang juga aktif sebagai junior redaktur di dewan redaksi media siber pramukapurbalingga.id, laman website milik Kwarcab Purbalingga

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *