Suasana penuh semangat dan kekompakan tampak jelas di lingkungan SMK Negeri 1 Karanganyar pada Sabtu pagi, 27 September 2025. Ada 359 anggota Pramuka kelas 10 mengikuti kegiatan Penempuhan Badge Ambalan (PBA). Acara ini diselenggarakan oleh Ambalan Yudhistira–Drupadi Gugus Depan 08.703 – 08.704, dan menjadi salah satu kegiatan penting dalam proses pembinaan kepramukaan di tingkat penegak.
Kegiatan PBA bukan hanya sebuah tradisi rutin, melainkan juga sarana untuk memberikan identitas ambalan kepada peserta. Dengan mengenakan badge ambalan, para peserta harapannya lebih memahami dan mencintai Ambalan Yudhistira–Drupadi. Badge tersebut menjadi simbol kebanggaan, pengikat persaudaraan, sekaligus tanggung jawab untuk menjaga nama baik ambalan.
Baca juga : Upacara Serah Terima Jabatan Dan Pelantikan Pengurus Ambalan Bimasakti – Drupadi SMK N 1 Kaligondang
Setelah upacara, peserta menerima materi badge ambalan dan sejarah kepramukaan. Materi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai arti setiap simbol dalam badge ambalan, serta menanamkan rasa bangga terhadap sejarah panjang pergerakan pramuka di Indonesia.
Kemudian peserta mengikuti permainan edukatif yang penuh keceriaan. Mulai dari engklek, menara cup, estafet sarung, hingga Tebak Cepat Tepat (TCT). Meski sederhana, setiap permainan mengandung nilai pembelajaran penting, seperti kebersamaan, kekompakan, kedisiplinan, kecepatan, ketepatan, hingga daya konsentrasi.
Selain permainan, panitia juga menggelar lomba dokumentasi. Dalam kegiatan ini, peserta menuangkan kreativitas melalui fotografi maupun rekaman visual. Tujuannya bukan hanya untuk mendokumentasikan kegiatan, melainkan juga mengasah keterampilan teknis, menumbuhkan kreativitas, serta memperkenalkan media visual untuk hal-hal positif.
Salah satu agenda utama kegiatan ini yaitu pencarian badge ambalan, pada moment ini peserta mengikuti tantangan dengan penuh antusias. Beberapa peserta bahkan harus bekerja sama untuk menemukan badge yang tersembunyi, menciptakan suasana seru sekaligus mendidik.
Tidak berhenti di situ, panitia juga menghadirkan kegiatan PTPE (Petunjuk Teknis Pembuatan Ecoprint), pembuatan ecoprint, dan melukis tong sampah. Di sinilah kreativitas para peserta benar-benar diuji. Dengan memanfaatkan daun, bunga, dan barang bekas, mereka menghasilkan karya unik berupa pola alami pada kain dan lukisan di tong. Kegiatan ini melatih ketekunan, kesabaran, serta menanamkan kepedulian lingkungan melalui daur ulang barang bekas.














