Kolaborasi dan kerjasama apik dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Purbalingga, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) wilayah Banyumas dan Kwarcab Purbalingga. Kali ini melalui kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Acara yang dilaksanakan di Sanggar Bakti Kwarcab Purbalingga pada hari Kamis, 30 Juni 2022 ini diikuti tak kurang dari 80 Pramuka Penegak dari 8 pangkalan (sekolah). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya agar para generasi muda yang merupakan ujung tombak bagi negara perlu waspada dan memahami akan bahaya narkoba.
“Indonesia di beberapa tahun mendatang akan mendapatkan bonus demografi dan pemerintah ingin mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045. Inilah saatnya bagi kita semua berperang melawan narkoba, setidaknya mulainya dari diri sendiri, Stop Narkoba dan War on Drugs. ” kata Subkoordinator Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), Badan Narkotika Nasional Kabupaten Purbalingga, Kak Tarsito.
Sementara itu, di sela sela saat mengisi materi tentang penyalahgunaan obat, Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan di Kab Banyumas, Kak Suliyanto mengungkapkan bahwa saat ini banyak sekali pelanggaran penjualan obat dan makanan yang marak terjadi, bahkan secara online. Sehingga BPOM wilayah Banyumas membentuk sebuah tim siber yang salah satu tugasnya adalah untuk melakukan take down website penjualan obat yang tidak sesuai aturan.
“Perkiraan jumlah penduduk usia produktif yaitu usia 15 sampai 64 tahun pada 2030-2040 mencapai 60% dari seluruh penduduk Indonesia, seperempatnya merupakan generasi milenial dan generasi Z, maka dari itu ini menjadi tanda bahwa para generasi muda harus dipersiapkan dengan baik dan dipastikan jauh dari penyalahgunaan obat dan narkoba yang kian marak bahkan secara online. Dan saya juga menyampaikan bahwa pengawasan obat dan penyalahgunaan obat sebenarnya menjadi tugas kita bersama,” Ungkapnya.
Menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, dan tuangkan semuanya ke atas kertas. Jangan melakukan koreksi atau menulis ulang, sebelum semuanya habis Kakak tuliskan
