Kwarda Jateng Gelar Trauma Healing di Tempat Pengungsian Tanah Bergerak Dusun Pagersari Purbalingga

Senja bergerak perlahan ditemani rintik hujan. Ada secercah keceriaan terlihat diwajah-wajah kecil saat rombongan kendaraan dengan gambar cikal Pramuka memasuki halaman SD Negeri 2 Tumanggal. Tak lama kemudian, turunlah perempuan paruh baya menyapa dengan hangat.

“Selamat Sore, adik-adik. Sehat semua ya, tetap semangat. Jangan lupa pakai terus maskernya,” ungkap perempuan berkaos warna oranye dan bertuliskan Pramuka Peduli dipunggungnya. “Selamat Sore Ibu, sehat Bu,” kata mereka serentak. “Jangan panggil Ibu. Panggil saya, Kak Eko. Ayo masuk ke ruangan, Kakak punya oleh-oleh untuk Adik-adik,” ucap perempuan itu menimpali.

Senja bergerak ceria, rintik hujan seketika terhenti ketika Andalan Daerah Urusan Lingkungan Hidup, Kak Eko Gustini Wardani Pramukawati dan Andalan Daerah Urusan Bela Negara, Kak Adi Imron Ismail serta Wakil Ketua Bidang  Pengabdian Masyarakat yang juga Ketua Pramuli Kwarda Jateng, Kak Wika Bintang  memasuki ruang kelas yang berubah menjadi tempat pengungsian.

Bacaan Lainnya

Senja itu, tak ada basa-basi, tak ada sekat diantara mereka. Bermain dan bernyanyi riang gembira. Berbagi cerita dan pengalaman. Suasana riuh penuh keceriaan. Itulah suasana saat anggota Pramuka Peduli (Pramuli) Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah mengunjungi tempat pengungsian bencana alam tanah bergerak di Dusun Pagersari, Desa tumanggal, Kecamatan Pengadegan.

“Ayo tepuk Pramuka bersama. Kalian pasti bisa ya,” ungkap Kak Eko.

Sesaat rombongan berpamitan untuk meneruskan perjalanan ke Banyumas. Senja bergerak menuju malam yang hangat. Keceriaan tetap melekat diwajah anak-anak pengungsi.

“Kami berikan metode teraplay atau play theraphy dengan mengajak anak bermain, menikmati situasi walau situasi tidak senyaman biasanya. Bermain dapat mengalihkan fokus anak dari situasi yang mencekam sekaligus membuat mental anak menerima situasi yang ia hadapi sekarang,” ungkap Kak Eko usai memberikan trauma healing, di Dusun Pagersari, Desa tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Sabtu, (26 Desember 2020)

Wakil Ketua Bidang  Pengabdian Masyarakat Kwarda Jateng, Kak Wika Bintang mengatakan, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi disiplin menjalankan prokes. Kalau dulu 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sekarang ditambah 1M lagi yakni menghindari kerumunan. Jadi sekarang harus menerapkan prokes 4M

“Adik-adik tolong jangan berkerumun. Semua masyarakat kurangi berkerumun. Tetap pakai masker, jaga jarak kemudian cuci tangan dengan sabun dan air.Tolong ya, agar dapat memutus penyebaran Covid-19,” pesan Kak Wika yang juga Ketua Pramuli Kwarda Jateng

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *