Pramuka Peduli dan Ubaloka Kwarcab Purbalingga Siap Siaga di Dapur Umum Bencana Banjir

Penyiapan makanan siap santap di daerah terdampak bencana alam menjadi skala prioritas dalam penanganan kebencanaan. Keberadaaan Dapur Umum menjadi sangat vital sebagai garda terdepan pemasok asupan makanan yang bergizi untuk korban dan juga tentunya para relawan yang ikut terlibat aktif dalam penanganan kebencanaan.

Semangat gotong royong menjadi kunci utama dalam penanganan bencana alam.  Ini yang tercermin dari dapur umum di Posko Induk Bencana Banjir Kecamatan Kemangkon Purbalingga. Anggota Pramuka Peduli (Pramuli) dan Unit Bantuan Pertolongan Pramuka (Ubaloka) Kwarcab Purbalingga telah sigap dan tanggap memasak untuk para korban banjir.

“Kolaborasi apik operasional dapur umum di daerah bencana harus dilaksanakan bersama para relawan yang lain,” ungkap Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat dan Lingkungan Hidup Kwarcab Purbalingga, Kak Purnomo di Posko Induk Bencana Banjir SD Negeri 1 Jetis, Kamis (3 Desember 2020)

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, pemenuhan kebutuhan dasar kepada korban bencana dalam bentuk penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, dan pelayanan kesehatan. Sedangkan bantuan darurat bencana untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana diberikan dengan memperhatikan standar minimal kebutuhan dasar dan memperhatikan prioritas kepada kelompok rentan.

“Dalam pemberian bantuan layanan dasar, berpedoman pada cepat dan tepat, prioritas pada pemenuhan kebutuhan dasar diutamakan kepada kelompok rentan. Selalu koordinasi dan keterpaduan dengan tim,” ungkap Kak Purnomo yang juga Wakil Ketua Pramuli Purbalingga.

Satu Anggota Pramuli, Kak Riandini Nur Triaviani mengaku bangga dan senang bisa bergabung dengan tim dapur umum Pramuli bersama para relawan untuk menyajikan makan siap santap.

“Senang sekali bisa bergabung di dapur umum. Semoga bisa meringankan saudara-sudara yang terdampak banjir,” ungkapnya

Selama sehari lanjunya, di dapur umum mampu memenuhi sekitar 750 orang. Para tenaga relawan yang memasak mampu menyajikan 250 nasi bungkus untuk sekali masak.

“Dalam sekali masak, tim ini mampu mengolah 25 kilogram beras. Kemudian diolah menjadi sekitar 250 nasi bungkus. Menu yang disajikan beragam dalam setiap pengolahannya. . Dalam sepaket nasi bungkus  terdiri dari 3 unsur karbohidrat, sayuran dan protein,” ungkapnya.

Untuk diketahui, anggota Pramuli dan Ubaloka Kwarcab Purbalingga terlibat aktif dalam penanganan bencana alam, setelah Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Purbalingga pada Rabu (2 November 2020) malam yang mengakibatkan di lima desa di wilayah Kecamatan Kemangkon terendam banjir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *