Tumbuhkan Sikap Disiplin Melalui Pramuka
Disiplin tercipta dan terbentuk melalui proses serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Bila disiplin sudah menyatu dalam diri dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak lagi dirasakan sebagai beban. Hal itu diyakini Kak Meilia Ajeng Hening Mahargiyanti, Pembantu Pembina Pramuka Penggalang Gugus Depan (Gudep) 11.104-11.105 Pangkalan MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Purbalingga. Menurut dia, disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak dini dalam lingkungan keluarga, dimulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga perilaku disiplin tersebut mengakar semakin kuat.
“Sikap dan perilaku ini harus diciptakan dengan proses pembinaan. Dimulai dari pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan sekolah, pendidikan di masyarakat yang mengedepankan keteladanan,” ungkap Kak Ajeng yang juga guru Bimbingan Konseling Islam (BKI) MTs Muhammadiyah 07 Kejobong Purbalingga. Koordinator Bidang Evaluasi dan Pengembangan Dewan Kerja Cabang (DKC) Kwarcab Purbalingga ini mengungkapkan, menanamkan dan menumbuh-kembangkan sikap disiplin kepada peserta didik melalui Gerakan Pramuka tidak dengan cara diajarkan dan tidak juga dengan cara dipaksakan. Tetapi, ditumbuhkan dari “penyadaran diri” peserta didik melalui kegiatan yang menarik, menantang, yang mengandung pendidikan dan dilakukan secara berkesinambungan.
Pembina Pramuka Harus Mau dan Mampu
“Pembina Pramuka harus mau dan mampu menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among dalam setiap kegiatan kepramukaan. Perilaku keteladanan akan dapat memacu munculnya kesadaran dan tumbuhnya disiplin pada diri peserta didik,” ungkap Perempuan berjilbab kelahiran Purbalingga 18 Mei 1995 ini. Namun, lanjut Kak Ajeng, cara menanamkan kesadaran untuk berperilaku disiplin sangat dipengaruhi oleh perkembangan jiwa peserta didik. Para Pembina Pramuka harus dapat membedakan kelompok usia yang dibinanya, apakah Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak atau Pramuka Pandega. “Artinya, pembina harus memberikan perilaku wajar dan tanpa tekanan dalam setiap pembinaan. Banyak hal yang harus diperhatikan bagi Pembina Pramuka dalam upaya menanamkan disiplin kepada peserta didik, di antaranya melalui sikap kreatif, inovatif, dinamisatif, dan motivatif serta mengutamakan kepentingan peserta didik,” tegas Kak Ajeng.
