Baca Juga: Humas dan Protokol Kwarcab Bekerjasama PWI Purbalingga Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Pramuka
Baca Juga: DKC Purbalingga Sukses Gelar Gempita Tahun 2020. Ini Para Juaranya
Tidak hanya wayang. Di belakang rumahnya, Kak Kusno juga merevitalisasi sebuah bunker bawah tanah. Dulunya, bunker itu konon adalah tempat persembunyian masyarakat ketika tentara Jepang ingin menjarah bahan pangan yang dimiliki warga.
“Bunker ini disulap semacam museum mini yang menyimpan berbagai perkakas kuno. Umah Wayang ini merupakan destinasi wisata edukasi sebagai sarana pembelajaran bagi siswa. Khususnya edukasi terkait tokoh pewayangan, termasuk perangkat gamelan dan proses pengrajin membuat wayang,” ungkapnya.
Kakak-kakak tertarik untuk berkunjung ke Umah Wayang. Kakak dipastikan akan betah berlama-lama di destinasi wisata untuk mempelajari tokoh pewayangan, belajar bersama cara membuat wayang, dan bisa kenal lebih dekat warisan budaya dunia asli Indonesia ini.
